MAKALAH
PRAKTIK
KERJA INDUSTRI
SISTEM
MOTOR STARTER DAN SISTEM ALTERNATOR PADA UNIT TOYOTA HILUX
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Dalam pembuatan makalah ini, penulis
menyadari adanya berbagai kekurangan, baik dalam isi materi maupun penyusunan
kalimat. Namun demikian, perbaikan merupakan hal yang berlanjut sehingga kritik
dan saran untuk penyempurnaan makalah ini sangat penulis harapkan. Akhirnya
penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membaca dan
mempelajari makalah ini.
BAB I
LANDASAN
TEORI
Sistem starter pada unit Toyota Hilux adalah bagian paling penting pada sistem kendaraan untukdalam sisteperikan putaran awal bagi engine agar dapat menjalankan siklus kerjanya. Dengan memutar fly wheel, engine mendapat putaran awal dan selanjutnya dapat bekerja memberikan putaran dengan sendirinya melalui siklus pembakaran pada ruang bakar.
Fungsi Sistem Starter
Mesin kendaraan tidak dapat hidup dengan sendirinya tanpa adanya alat penggerak tenaga dari luar sebagai penggerak awal terjadinya proses pada motor bakar. Sistem stater pada motor bakar dipasangkan berfungsi sebagai penggerak awal sehingga mesin dapat melakukan proses pembakaran didalam ruang bakar. Motor stater sebagai penggerak mula harus dapat mengatasi tahanam-tahanan motor misalnya :
1. Tekanan kompresi
2. Gesekan pada semua bagian yang bergerak
3. Hambatan dari minyak pelumas , sewaktu masih dingin kekentalannya.
Sistem Alternator Pada Unit Toyota Hilux berfungsi untuk mengubah energi mekanis yang didapatkan dari mesin tenaga listrik, menghasilkan arus bolak-balik, alternator memsuplai kebutuhan listrik pada mobil sewaktu mesin hidup. Tetapi apabila jumlah pemakaian listrik lebih besar daripada yang dihasilkan alternator, maka baterai lkut memikul beban kelistrikan tersebut.
Cara kerja alternator:
. Dengan digerakan atau diputar pully nya secaran konsisten/terus menerus oleh mesin melalui drive Belt ( biasa di sebut Vanbelt oleh para mekanik atau sebagian orang ),vanbelt tersebut dikaitkan kepada pully kruck as dan pully alternator ketika putaran sudah terhubung maka kumparan di dalam alternator & magnet yang ada pada sisi luarnya akan menghasilkan arus listrik , kemudian arus listrik tersebut akan diteruskan ke penyimpanan yaitu Accu.setelah arus disimpan di dalam accu baru dapat digunakan untuk berbagaimacam keperluan di dalam mobil.
. Dengan digerakan atau diputar pully nya secaran konsisten/terus menerus oleh mesin melalui drive Belt ( biasa di sebut Vanbelt oleh para mekanik atau sebagian orang ),vanbelt tersebut dikaitkan kepada pully kruck as dan pully alternator ketika putaran sudah terhubung maka kumparan di dalam alternator & magnet yang ada pada sisi luarnya akan menghasilkan arus listrik , kemudian arus listrik tersebut akan diteruskan ke penyimpanan yaitu Accu.setelah arus disimpan di dalam accu baru dapat digunakan untuk berbagaimacam keperluan di dalam mobil.
BAB
II
PENGOLAHAN
DATA
1. Solenoid/Sakelar Magnet (Magnetic Switch)
Sakelar magnet (magnetic switch)
atau disebut juga dengan solenoid ini digunakan untuk menghubungkan dan
melepaskan pinion gear ke/dari ring gear flywheel, sekaligus mengalirkan arus
listrik yang besar pada sirkuit motor starter melalui teminal utama (terminal
30 dan C). Di dalam saklar magnet terdapat dua kumparan, yaitu:
a. Pull In Coil merupakan suatu kumparan yang apabila dialiri arus listrik menimbulkan medan magnet yang berfungsi untuk mendorong plunyer sehingga gear pinion berhubungan dengan fly wheel.
a. Pull In Coil merupakan suatu kumparan yang apabila dialiri arus listrik menimbulkan medan magnet yang berfungsi untuk mendorong plunyer sehingga gear pinion berhubungan dengan fly wheel.
b. Hold In Coil merupakan suatu kumparan yang bila dialiri arus
listrik menimbulkan medan magnet yang berfungsi untuk menahan plunyer sehingga
mempertahankan gear pinion dengan fly wheel tetap berkaitan
2.
Armature (Rotor) dan Shaft (Poros)
Armature terdiri dari sebatang besi
yang berbentuk silindris dan diberi slot-slot, poros, komutator serta kumparan
armature. Armatur berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik (gerak), dalam bentuk gerak putar. Armatur terkadang juga disebut
dengan angker.
3. Yoke
dan Pole Core
Yoke dibuat dari logam yang
berbentuk silinder dan berfungsi sebagai tempat pole core yang diikat dengan
sekrup. Pole core berfungsi sebagai penopang field coil dan memperkuat medan
magnet yang ditimbulkan oleh field coil.
4. Field
Coil (Kumparan Medan)
Kumparan medan atau yang biasa
disebut dengan field coil dibuat dari lempengan tembaga, dengan maksud dapat
memungkinkan mengalirnya arus listrik yang cukup kuat/besar. Field coil ini
berfungsi untuk membangkit medan magnet.
5. Brush
(Sikat) dan Brush Holder (Pemegang Sikat)
Brush atau sikat terbuat dari
tembaga lunak, dan berfungsi untuk meneruskan atau menyalurkan arus listrik
dari field coil ke armature coil langsung ke massa melalui komutator. Umumnya
sarter memiliki empat buah brush, yang dikelompokkan menjadi dua:
a. Dua buah brush disebut dengan brush positif yang digunakan untuk
menghubungkan arus dari field coil ke armatur dan brush.
b. Dua buah brush lainnya disebut
dengan brush negatif yang
digunakan untuk menghubungkan arus dari armatur ke massa.
6.
Armature Brake
Armature brake berfungsi sebagai
pengereman putaran armature setelah lepas dari perkaitan dengan ring gear pada
roda gila (fly wheel).
7. Drive
Lever/Shift Fork (Tuas Penggerak)
Drive lever meneruskan gerakan dari
plunyer solenoid untuk menggerakkan roda gigi pinion. Drive lever berfungsi
untuk mendorong/menghubungkan pinion gear ke arah posisi berkaitan dengan ring
gear pada fly wheel, serta melepas perkaitan pinion gear dengan ring gear pada
fly wheel.
8. Kopling
Starter/Starter Clutch (Overrunning Clutch)
Kopling starter berfungsi untuk
meneruskan momen putar armatur shaft kepada fly wheel melalui roda gigi pinion,
sehingga fly wheel dapat ikut berputar. Kopling starter juga berfungsi sebagai
pengaman dari armature coil (mengecah kerusakan starter) bilamana putaran mesin
yang tinggi cenderung memutarkan balik pinion gear. Kopling starter akan
melepaskan dengan sendirinya bila putaran fly wheel (putaran mesin) lebih besar
daripada putaran gear pinion (putaran starter).
9. Gigi
Pinion dan Helical Spline
Gigi pinion dan ring gear meneruskan
daya putar starter ke mesin. helical spline mengubah daya putar dai motor ke
tuas pinion dan menyebabkan perkaiatan dan pelepasan gigi pinion dengan ring
gear lebih lembut.
10.
Reduction Gear (*Tipe Reduksi)
Reduction gear berfungsi meneruskan
daya putar motor ke gigi pinion dan meningkatkan torsi/momen putar dengan
mengurangi putaran motor. Daya yang dihasilkan berasio 1/3 sampai 1/4. Reduction
gear biasanya dilengkapi dengan built-in overrunning clutch (kopling starter
yang menjadi kesatuan unit). Reduction gear terdiri dari tiga gigi, yaitu drive
gear, idle gear, dan clutch gear.
11.
Planetari Gear (*Tipe Planetari)
Unit planetari gear pada motor
starter tipe planetari berfungsi sebagai gigi pengreduksi, di mana meneruskan
daya putaran dari armatur ke ring gear untuk memutarkan engkol mesin. Planetari
gear juga berfungsi mereduksi putaran starter untuk meningkatkan momen
putar/torsi.
Prinsip Kerja Motor Stater Pada Unit Toyota
Hilux
Jika di tengah tengah medan magnet dialirkan arus listrik maka akan timbul gaya elektromagnet. Pada gambar disamping , medan magnet dari kutup utara (N) menuju kutup selatan (S). Di tengah tengah medan magnet diletakkan konduktor yang dialiri arus, sehingga akan timbul gaya elektromagnetik yang menyebabkan konduktor bisa berputar.
Jika di tengah tengah medan magnet dialirkan arus listrik maka akan timbul gaya elektromagnet. Pada gambar disamping , medan magnet dari kutup utara (N) menuju kutup selatan (S). Di tengah tengah medan magnet diletakkan konduktor yang dialiri arus, sehingga akan timbul gaya elektromagnetik yang menyebabkan konduktor bisa berputar.
Komponen Dan Fungsi Sistem
Altenator Pada Unit Toyota Hilux
Cover Alternator : memiliki fungsi sebagai wadah dari seluruh komponen dalam alternator dengan bentuk berlubang,lubang ini pun memiliki fungsi utama sebagai pendingin agar mesin tidak terbakar,rusak,overheating.
Pulley alternator : Adalah sebuah roda yang nantinya dihubungkan dengan belt sehingga pulley berputar memutar rotor coil didalamnya.
Bearing : pada alternator terdapat beberapa bearing yang fungsinya adalah untuk dudukan ujung ujung rotor coil sebagai tumpuan berputar. Bila komponen ini sampai rusak biasanya tanda yang umum adalah munculnya bunyi berisik di bagian alternator layaknya bunyi tikus yang mencicit.
Regulator : memiliki fungsi utama sebagai Pengatur tegangan outpun / tegangan yang dihasilkan oleh alternator agar selalu tetap sehingga bila rpm mesin naik setinggi langit sekalipun tegangan yang keluar ini masih tetap. Bila komponen ini sampai rusak tanda umum yang terjadi adalah rusaknya beberapa peralatan listrik pada mobil,rusaknya Aki dan lain sebagainya.
Dioda : berfungsi sebagai penyearah arus bolak bali yang dihasilkan oleh alternator menjadi tegangan searah yang kemudian akan didistribusikan ke komponen yang membutuhkan listrik,termasuk salah satunya adalah Aki tadi.
Rotor Coil : Adalah sebuah gulungan atau lilitan yang memiliki fungsi mengubah energi magnetik menjadi energi listrik yang kemudian diolah dan disalurkan menuju brush - dioda - dan seterusnya.
Prinsip kerja Alternator Pada Unit Toyota Hilux
Dengan digerakan atau diputar pully nya
secaran konsisten/terus menerus oleh mesin melalui drive Belt/vanbelt tersebut
dikaitkan kepada pully kruck as dan pully alternator ketika putaran sudah
terhubung maka kumparan di dalam alternator & magnet yang ada pada sisi
luarnya akan menghasilkan arus listrik , kemudian arus listrik tersebut akan
diteruskan ke penyimpanan yaitu Accu.setelah arus disimpan di dalam accu baru
dapat digunakan untuk berbagaimacam keperluan di dalam mobil.
BAB III
ANALISA
Langkah Pergantian Sistem Motor Starter Pada
Unit Toyota Hilux
Ø Hal
hal yang di siapkan
Ø Kunci
10 pas ring atau kombinasi
Ø Kunci
12 ring atau kombinasi
Ø Kunci
shock14 dan sambungan pendek
Ø Motor
starter baru
a.
Langkah Pembongkaran Sistem Motor Starter Pada Unit Toyota Hilux
·
Tempatkan unit di tempat kerja
·
Beri ganjal pada roda
·
Buka kap mesin
·
Buka kleman kepala aki minus atau
negative untuk mencegah konsleting saat melepas terminal starter
·
Buka mur 12 untuk membuka kleman
terminal 30 starter
·
Buka atau lepas soket selenoid starter
·
Gunakan kunci rachet dengan shock 14mm
serta sambungan pendek untuk membuka dua baut starter yang mengikat starter
dengan mesin
Cara memasang dinamo
starter mobil
·
Ambil motor starter baru dan taruh ketempatnya
semula dengan posisi selenoid starter berada di atas
·
Kalau posisi sudah benar pasang baut
starter yang membuat starter menempel ke mesin kencangkan baut secukupnya dengan
kunci shock 14 mm dan rachet
·
Pasang kabel soket
·
Pasang kabel terminal 30 dan mur pengencangnya
dengan kunci 12 kombinasi atau ring
·
Setelah kedua kabel terpasang hidup kan mesin
untuk memeriksa kerja starter
Langkah Pergantian Sistem Alternator Pada Unit
Toyota Hilux
·
Tempatkan unit di tempat kerja
·
Beri ganjal pada roda
·
Buka kap mesin
·
Pastikan mesin mobil dimatikan terlebih
dahulu
·
Siapkan baut 14 pas ring lalu kendorkan
baut pengencang alternator
·
Buka baut yang menempel pada mesin
·
Lepaskan drive belt pada alternator
·
Lepas
terminal alternator
·
Lepaskan alternator B+output Terminal
Pemasangan alternator Kembali
·
Ambil alternator baru
·
Pasang kembali baut alternator ke mesin
·
Pasang kembali drive belt/vanbelt pada
alternator
·
Pasang kembali terminal alternator
·
Pasang kembali alternator B+output
terminal
·
Setelah semuanya terpasang hidupkan
mesin untuk memeriksa apakah alternatornya sudah bekerja dengan baik
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Setelah menguraikan beberapa pembahasan diatas, maka sampailah kita pada tahap kesimpulan. Dengan adanya berbagai pembahasan, maka dapat penulis simpulkan bahwa :
Motor Starter, itu merupakan jenis rangkaian yang sangat berperan penting dalam proses menghidupkan mesin kendaraan, berbagai komponen rangkaian dalam Motor Starter tersebut masing – masing memiliki kinerja yang saling berkaitan satu dengan komponen – komponen kendaraan.
Sistem starter berfungsi sebagai penggerak mula agar mesin bisa bekerja dengan cara memutar poros engkol untuk melakukan kompresi awal.
Motor Starter tidak dapat bekerja jika tidak ada sumber tenaga yang menggerakkannya. Sistem Starter adalah serangkaian komponen yang terkait satu sama lain untuk menghidupkan starter. Komponen – komponen sistem starter meliputi :
a. Kunci kontak (ignition switch)
b. Fuse ( fusibel link )
c. Kabel penghubung
d. Baterai
e. Motor Starter
Setelah menguraikan beberapa pembahasan diatas, maka sampailah kita pada tahap kesimpulan. Dengan adanya berbagai pembahasan, maka dapat penulis simpulkan bahwa :
Motor Starter, itu merupakan jenis rangkaian yang sangat berperan penting dalam proses menghidupkan mesin kendaraan, berbagai komponen rangkaian dalam Motor Starter tersebut masing – masing memiliki kinerja yang saling berkaitan satu dengan komponen – komponen kendaraan.
Sistem starter berfungsi sebagai penggerak mula agar mesin bisa bekerja dengan cara memutar poros engkol untuk melakukan kompresi awal.
Motor Starter tidak dapat bekerja jika tidak ada sumber tenaga yang menggerakkannya. Sistem Starter adalah serangkaian komponen yang terkait satu sama lain untuk menghidupkan starter. Komponen – komponen sistem starter meliputi :
a. Kunci kontak (ignition switch)
b. Fuse ( fusibel link )
c. Kabel penghubung
d. Baterai
e. Motor Starter
Alternator merupakan
jenis rangkaian yang sangat berperan penting dalam sistem pngisian